Al-Fattah

KUNCI PEMBUKA PINTU RAHMAT ALLAH.


Tiada suatu pun di maya ini yang tertutup daripada ALLAH `Azzawajalla. Malah, ALLAH memperkenalkan diri-NYA sebagai Al-Fattah iaitu yang membukakan segala pintu rahmat bagi para hamba-NYA.


Dan membukakan segala permasalahan daripada ketidakjelasan, membukakan mata hati agar selalu melihat kebenaran.


Antara pintu yang luas daripada pemberian Tuhan (Al-Fattah Ar-Rabbaniyah) dan yang paling besar adalah pintu rahmat-NYA seperti yang dimaksudkan dalam firman-NYA:
"Apa sahja yang ALLAH anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh ALLAH maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan DIA-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(Surat Al-Fatir ayat 2)


Antara rahmat terbesar yang diberikan kepada hamba-NYA ialah keimanan di dalam hati, petunjuk atau hidayah, taufik dan `inayah-NYA yang ditetapkan-NYA untuk kebaikan dan kebenaran. Al-Fattah juga bermaksud 'pertolongan'. ALLAH menolong membukakan segala yang terkunci dan segala yang samar.


Suatu ketika, ALLAH membukakan kerajaan-NYA kepada para Nabi-NYA dan menyelamatkan mereka daripada kekuasaan musuh.


ALLAH menyingkap tirai hati para aulia (para wali atau penolong yang suci) dan membukakan bagi mereka pintu-pintu kerajaan langit-NYA. Di tangan-NYA segala kunci perbendaharaan yang ghaib tidak ada yang mengetahuinya melainkan DIA.


Selanjutnya, Al-Fattah pula bermaksud 'menghukum' iaitu ALLAH menghukum antara mereka yang Mukmin dengan yang kafir.


Dalam kisah Nabi Nuh Alaihisalam dan kaumnya yang ingkar, terpapar babak doa beliau kepada ALLAH agar diberikan keputusan terhadap dirinya dan kaumnya seperti yang diterangkan dalam firman-NYA:

"... Suatu keputusan antara aku dengan mereka, selamatkanlah aku dan orang-orang Mukmin yang menyertai aku."
(Surah Asy-Syu`araa ayat 118)


ALLAH pun memberikan keputusan terhadap Nabi Nuh Alaihisalam dan kaumnya dengan menyelamatkan mereka yang Mukmin dan menghancurkan mereka yang kafir, seperti yang diterangkan dalam firman-NYA:

"Maka Kami selamatkan Nuh dan mereka yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatannya, kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan mereka yang tinggal."
(Surah Asy-Syu`araa ayat 119-120)


Untuk mencontohi nama ini, selayaknyalah kita memohon kepada ALLAH agar dibukakan pintu hati dan minda kita memahami segala perintah dan larangan-NYA.



~ Nama Indah ILAHI.
Oleh : YB Drs Ustaz Ahmad Dahri.


ALLAHu a`lam bisawab.